Penelitian

RISET PUSAT PENELITIAN INFRASRUKTUR DAN KEWILAYAHAN (PPIW) ITB

Tahun 2020

Bidang Kajian

Di tahun 2020 PPIW melaksanakan Riset Unggulan berjudul “Pandemi COVID-19 dari Perspektif Pengembangan Wilayah, Infrastruktur dan Lingkungan”. Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang begitu besar pada hampir seluruh negara di dunia. Tidak terkecuali di Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Asia Tenggara. Dalam upaya menekan penyebaran COVID-19, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang secara umum membatasi interaksi manusia. Salah satunya melalui penghentian sebagian besar kegiatan ekonomi. Hanya saja, pelaksanaan PSBB yang tidak tegas dan berbeda pada masing-masing wilayah membuat kebijakan ini tidak efektif mengurangi penyebaran COVID-19. Ketidaktegasan dalam pelaksanaan kebijakan ini juga diakibatkan oleh terkontraksinya ekonomi, peningkatan kesenjangan sosial, pengangguran, dan kemiskinan.

Dalam aspek kewilayahan, kebijakan PSBB atau AKB disinyalir berdampak pada wilayah perkotaan dan perdesaan di Indonesia. Pengurangan jam kerja di kantor dan pelaksanaan kegiatan pertemuan secara virtual berdampak pada pengurangan permintaan pada industri penyedia jasa dan pada sektor transportasi. Selain infrastruktur transportasi, penggunaan infrastruktur dan fasilitas umum, terutama di kawasan padat penduduk perlu dibatasi untuk mencegah penularan COVID-19. Walaupun begitu, tidak semua kegiatan ekonomi tumbuh negatif. Transaksi jual beli secara daring mencatatkan pertumbuhan dan disinyalir akan terus mendorong disrupsi ekonomi yang sudah lebih dulu berlangsung akibat perkembangan teknologi. Kegiatan pertanian di desa-desa pun masih terus berlangsung karena permintaan terhadap bahan pokok tetap ada.

Hasil

Secara umum, tujuan riset ini adalah untuk mengidentifikasi dampak COVID-19 terhadap pengembangan perkotaan dan perdesaan di Indonesia. Secara lebih detail, pencapaian tujuan penelitian dibahas berdasarkan sasaran-sasarannya adalah sebagai berikut:

  1. Identifikasi hubungan antara dinamika penyebaran COVID-19 dengan pergerakan manusia antar wilayah telah berhasil dilakukan baik dalam konteks makro atau skala nasional juga dalam skala meso atau dalam perkotaan di Pulau Jawa. Dalam kedua skala tersebut, diketahui bahwa pergerakan orang tidak selalu berkorelasi positif dengan jumlah kasus COVID-19. Perbedaan antara keduanya disebabkan karena sebagian besar penularan terjadi di kota-kota besar yang padat penduduk.
  2. Identifikasi dampak COVID-19 terhadap pembangunan wilayah perkotaan dan perdesaan juga telah berhasil dilakukan terutama di DKI Jakarta, Bandung, dan kota-kota lainnya di Pulau Jawa. Selain di tingkat kota, studi ini juga mengidentifikasi dampak COVID-19 di skala kelurahan dengan melihat ketersediaan dan distribusi air bersih di kawasan permukiman padat. Selain merespon infrastruktur dasar, studi ini juga menekankan kemungkinan terjadinya pergeseran pola pergerakan masyarakat perkotaan akibat pandemi. Kebijakan untuk bekerja dan belajar dari rumah adalah salah satu penyebab terjadi disrupsi ini.
  3. Identifikasi respon masyarakat dan pemerintah terhadap pandemi COVID-19 di wilayah perkotaan dan perdesaan telah dilakukan berdasarkan penelitian di desa-desa di Kabupaten Bandung Barat. Lebih jauh, respon masyarakat terhadap PSBB juga telah dikaji dengan melihat perubahan perilaku berkantor di masyarakat perkotaan hingga dampaknya terhadap kualitas lingkungan di perdesaan.

Produk

Hasil kajian di atas telah ditulis menjadi beberapa draf artikel, rekomendasi kebijakan dan opini surat kabar, serta disajikan dalam forum ilmiah internasional sebagai berikut:

  1. Wilmar Salim, Uly Faoziah, and Ganesha Mangkoesoebroto, artikel berjudul “Regional Impacts of COVID-19 on the Economy”, yang dikirimkan ke Journal of Economics and Business.
  2. Fikri Zul Fahmi, Eri Krismiyaningsih, Martha Jesica Solomasi Mendrofa, Djoko Santoso Abi Suroso, artikel berjudul “Digital Technologies and Rural Community Adaptation to the Covid-19 Impacts: A Case Study from Indonesia”, yang dikirimkan ke International Journal of Rural Management.
  3. Sri Maryati and Devi Martina Azizah, draf artikel berjudul “Local Innovation during the Covid-19 Pandemic: Water and Sanitation in Informal Settlements”, yang dikirimkan ke jurnal Emerging Science Journal.
  4. Ridwan Sutriadi, dkk., draf artikel berjudul “Recalibrating Urban Mobility for Contingent Workers in the Bandung Metropolitan Area, Indonesia”.
  5. Saut Sagala, draf artikel berjudul “The Impact of Covid-19 Outbreak on Urban Health in Indonesian Cities”.
  6. Rekomendasi kebijakan untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta oleh Denny Zulkaidi dkk berjudul “Strengthening Preparedness for Covid-19 in Cities through Healthy City Concept”.
  7. Tulisan Opini di harian The Jakarta Post berjudul “COVID-19’s impact on growth by sector, region” oleh Wilmar Salim, diterbitkan tanggal 1 September 2020.
  8. Makalah yang disajikan pada forum Transforming Public Health Infrastructure in Asian Cities, berjudul “Overview of Indonesia’s Urbanisation and Public Health Infrastructure in Indonesia” oleh Sri Maryati.

i.    Makalah berjudul “Spatial-temporal analysis of COVID-19 cases in West Java, Indonesia: Policy responses and its influencing factors” untuk dikirimkan ke International Conference on Integrated Urban Planning 2021 oleh Nurrohman Wijaya, Diaz Ekaputra, Zahrul Atharinafi, dan Imelda Shafira.

Tahun 2017

1. Riset Unggulan tentang Sistem dan Pengelolaan Infrastruktur Kewilayahan Megacity di Koridor Jawa

Penelitian  ini bertujuan untuk mengidentifikasi sistem dan pengelolaan
infrastruktur kewilayahan megacity di koridor Jawa. Tingginya pertumbuhan
perekonomian di pulau Jawa diiringi dengan pembangunan skala besar baik terakit
infrastruktur, perumahan, serta transportasi yang bertujuan untuk mengantisipasi
tantangan yang mungkin terjadi.
Studi – studi yang dilakukan saat ini masih hanya berfokus pada dampak terhadap
pembangunan skala besar baik terhadap ekonomi maupun masyarakat yang dilakukan
secara parsial atau per spot objek pembangunan. Belum ada studi yang membahas
pembangunan skala besar dalam konteks kewilayahan sebagai suatu sistem yang saling
terkait satu sama lain. Selain itu juga belum ada studi terkait dengan proses dan strategi
perencanaan hingga penilaian dampak yang mungkin timbul sebagai satu kesatuan,
sehingga hasil yang ada belum mampu menggambarkan kompleksitas dinamika yang
terjadi saat ini beserta implikasi yang komprehensif. Terkait hal tersebut, maka studi
ini akan melihat bagaimana sistem dan pengelolaan infrastruktur kewilayah megacity
di koridor Jawa.
Hasil dari penelitian dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap
perkembangan pengetahuan tentang sistem dan pengelolaan infrastruktur kewilayahan
megacity di koridor Jawa serta memberikan rekomendasi kebijakan model pengelolaan
infrastruktur kewilayahan megacity di koridor Jawa bagi pihak-pihak terkait, baik di
tingkat pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota.
2. Riset tentang Kampung kreatif di Bandung, Semarang, Pekalongan, dan Solo

Di antara kota-kota di dunia yang kian menjadi bagian dari aktivitas ekonomi global, banyak kota di negara berkembang yang justru hidup dengan informalitas. UCL beserta Kota Kita (Solo), Undip (Semarang), dan ITB (Bandung) melakukan riset yang bertujuan untuk memetakan inovasi di sektor informal yang dapat ditemui di kampung kota. Riset ini bertumpu pada beberapa poin, yaitu;

(a) tingkat inovasi

(b) jenis inovasi (incremental/radikal, baru bagi individu atau baru bagi pasar)

(c) penggagas (perempuan atau laki-laki) dan asal muasal (warisam atau adaptasi, bisnis atau rumah tangga)

(d) efek bagi lingkungan sekitar; dan

(e) aspirasi dari pelaku usaha.

Riset ini dirancang untuk dapat menggambarkan aspek geografi dari sektor ekonomi informal dan inovasi yang dihasilkannya. Studi kasus di tiap kota berfokus pada pentingnya lokasi sektor tersebut di lingkup intra-urban serta aspek keberlanjutan dari usaha yang dijalankan. Selain itu, riset ini juga akan membandingkan informalitas yang terjadi di  lingkup inter-urban pada tiga kota, yaitu Solo, Bandung, dan Semarang. Selama proses riset berlangsung, tim dari ketiga kota tersebut dan UCL akan berkomunikasi untuk saling berbagi pengalaman dan pembelajaran. Riset ini berlangsung selama kurang lebih satu tahun, dimulai dari April 2017 hingga April 2018.

Tahun 2016

  1. TAHUN 2016 – STUDI POLA RELASI KUASA (POWER RELATION) DALAM PENGELOLAAN HULU SUNGAI CITARUM
  2. TAHUN 2016 – ANALISIS VARIABILITAS BASEFLOW DAS CITARUM HULU
  3. TAHUN 2016 – KAPASITAS KOMUNITAS SEBAGAI MODAL DASAR DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN LINGKUNGAN SUB DAS CITARUM HULU
  4. TAHUN 2016 – TOWARDS INTEGRATED AND SUSTAINABLE GOVERNANCE OF JAKARTA MEGACITY

Tahun 2015

  1. TAHUN 2015 – KAPASITAS KOMUNITAS SEBAGAI MODAL DASAR DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN LINGKUNGAN SUB DAS CITARUM HULU
  2. TAHUN 2015 – ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN BERBASIS KONEKTIVITAS DAN EFISIENSI
  3. TAHUN 2015 – CO BENEFITS OF COMMUNITY BASED WATER SUPPLY MANAGEMENT
  4. TAHUN 2015 – PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR EMBUNG DALAM MENYEDIAKAN AIR UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI KECAMATAN RANDUBLATUNG, BLORA

essays for sale