Fokus Penelitian

Dalam era yang ditandai oleh perubahan cepat dan persaingan yang semakin ketat, peran infrastruktur telah menjadi fokus utama dalam menentukan arah pembangunan kota, wilayah dan negara. Era infrastruktur ini turut dipengaruhi oleh pergeseran geopolitik global. Inisiatif jejaring global seperti China’s Belt and Road Initiative telah menimbulkan tantangan sekaligus peluang yang signifikan bagi perencanaan kota, pengembangan wilayah, dan pembangunan nasional.

Di tingkat nasional, Visi Indonesia Emas 2045 yang akan terwujud melalui Rencana Pembangunaan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) hendak menempatkan negara ini di jalur menuju kemajuan yang berkelanjutan. Visi ini bukan sekadar impian, tetapi sebuah komitmen untuk mengubah wajah Indonesia menjadi kekuatan ekonomi baru yang mengesankan di dunia. Mencapai pendapatan per kapita setara dengan negara maju adalah salah satu pilar utama dari visi ini. Tidak hanya itu, visi ini juga menekankan pentingnya meningkatkan daya saing dan mengurangi ketimpangan, baik dari segi pendapatan maupun distribusi wilayah. Memastikan bahwa setiap individu dan daerah memiliki akses yang setara terhadap peluang pembangunan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, infrastruktur memegang peran penting sebagai penghubung antara daerah-daerah terpencil dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, sehingga mendorong pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.

Proyek pembangunan infrastruktur dapat dibedakan menjadi dua kategori utama: proyek rutin, yakni proyek skala kecil, dan megaproyek, yakni proyek yang bersifat strategis yang biasanya memiliki skala besar dan melibatkan interaksi antar aktor yang kompleks. Megaproyek ini kadang-kadang termasuk pula di dalamnya “metaproject,” atau program strategis yang terdiri dari berbagai proyek dikelola secara terintegrasi dan terkoordinasi.

Dalam konteks kewilayahan, megaproyek memiliki implikasi yang signifikan terhadap kemajuan wilayah dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai “showcase” kemajuan dalam upaya modernisasi kehidupan masyarakat, megaproyek diharapkan mampu mendorong transformasi kewilayahan. Megaproyek tidak hanya membuka akses baru terhadap pasar, tapi juga menciptakan pembangunan yang dapat memberikan efek tetesan ke wilayah sekitarnya. Kemudian, megaproyek juga berperan sebagai pengungkit daya saing ekonomi melalui peningkatan konektivitas dan logistik. Dengan menghubungkan wilayah-wilayah yang terpencil dengan pusat-pusat produksi dan distribusi, megaproyek menciptakan koridor perdagangan yang efisien dan mempercepat arus barang dan jasa. Ini tidak hanya memperluas pasar bagi pelaku usaha lokal, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor ekonomi di berbagai wilayah.

Megaproyek tidak hanya berperan sebagai simbol kemajuan dan modernisasi, tetapi juga sebagai penunjang keadilan. Dengan meningkatkan akses terhadap infrastruktur dasar seperti transportasi, energi, dan telekomunikasi, megaproyek membuka peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah-wilayah terpinggirkan. Hal ini tidak hanya menciptakan kesempatan baru bagi pengembangan potensi lokal, tetapi juga mengurangi kesenjangan pembangunan antara wilayah perkotaan dan pedesaan.