Pada periode 2024-2028, penelitian di PPIW bertema “Megaproject: A regional assessment.” Topik penelitian mencakup berbagai jenis megaproyek. Pertama adalah megaproyek infrastruktur yang mencakup pembangunan jaringan kereta api, jalan tol, sistem transit, bandara, pelabuhan, irigasi, sistem penyediaan air minum, sistem pembuangan limbah, tanggul laut, bendungan, dan lain-lain. Selain itu, terdapat pengembangan lahan skala besar, yang meliputi megaproyek perkotaan dan perdesaan. Megaproyek perkotaan (urban megaproject) dapat bersifat keruangan seperti kota baru, kawasan usaha, kawasan industri, pusat transportasi, dan lain-lain. Ada juga megaproyek perkotaan yang bersifat temporal atau mega-event yang mencakup acara olahraga besar seperti Olimpiade, Asian Games, Piala Dunia FIFA, dan lain-lain. Terakhir, terdapat megaproyek perdesaan seperti food estate, resor wisata, fasilitas pertambangan, dan lain-lain.

Penelitian megaproyek memerlukan pendekatan yang terperinci pada berbagai tingkatan analisis. Pada tingkat teknis, penelitian dimulai dengan memperhatikan aspek desain dan rekayasa megaproyek yang meliputi pemilihan teknologi, keandalan struktural, efisiensi operasional, kualitas dan distribusi pelayanan, dan lain-lain. Pada tingkat strategis atau organisasional, penelitian dapat berupa perencanaan dan manajemen megaproyek yang mencakup alokasi sumber daya, penyusunan program dan kegiatan, penjadwalan, mitigasi risiko, analisis perilaku aktor, dan lain-lain. Pada tingkat institusional atau lintas organisasional, penelitian difokuskan pada politik dan tata kelola megaproyek yang mencakup analisis kebijakan, relasi kekuasaan, dan analisis lingkungan aktor yang mempengaruhi implementasi dan hasil proyek. Adapun pada tingkat sosial, penelitian fokus pada penilaian keberlanjutan yang meliputi evaluasi lingkungan, sosial, dan ekonomi pada skala lokal dan wilayah.